Review
Pembuatan Game
Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Game
Nama :
Ryenfild Naufal Nafaro
NPM :
56415314
Kelas : 3IA21
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski
Proses
Pembuatan pada Game
1.
Scripting
Pemilihan
Bahasa Pemrograman
Pemrograman suatu game bisa
menggunakan berbagai macam jenis bahasa pemrograman. Diantaranya yang terkenal
adalah C++, C dan Java.
Sebagai contoh, sebuah game puzzle
yang sederhana dengan menggunakan grafik 2D akan jauh lebih sedikit memakan
waktu untuk dikembangkan daripada game role-playing komputer 3D.
Walaupun terdapat banyak sekali
pilihan bahasa pemrograman untuk membuat game, namun pada intinya bahasa
tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Speed
Bahasa scripting untuk game harus
mampu berjalan secepat mungkin. Jika kita berniat untuk menggunakan banyak
script untuk perilaku karakter dan kejadian di level game, maka script akan
perlu untuk mengeksekusi sebagai bagian dari loop game utama. Ini berarti bahwa
script yang lambat akan memakan waktu yang kita butuhkan untuk membuat suatu
adegan, menjalankan mesin fisika, atau menyiapkan audio.
b) Kompilasi dan Interpretasi
(penyusunan dan penafsiran)
Bahasa scripting secara luas
diinterpretasikan,melalui susunan serangkaian byte. Penafsiran bahasa diambil
melalui format teks. Interpreter melihat setiap baris, penyusunan bekerja
sesuai yang maksud dari script, dan melakukan tindakan yang spesifik.
Bahasa byte-terkompilasi dikonversi
dari teks ke format internal, yang disebut byte code. Kode byte biasanya jauh
lebih padat daripada format teks. Karena kode byte dalam suatu format
dioptimalkan ketika dieksekusi, agar dapat berjalan lebih cepat.
c) Ekstensibilitas dan
Integrasi
Bahasa scripting perlu memiliki
akses ke fungsi yang signifikan ke dalam game. Sebuah script yang mengendalikan
karakter, misalnya, harus mampu untuk menanyai game untuk mencari tahu apa yang
bisa dilihat dan kemudian membiarkan game tahu apa yang akan dilakukan sebagai
aksinya.
Serangkaian fungsi yang dibutuhkan
untuk mengakses ini jarang diketahui ketika bahasa scripting telah
diimplementasikan atau dipilih. Hal ini penting untuk memiliki sebuah bahasa
yang dapat dengan mudah memanggil fungsi-fungsi atau menggunakan kelas main
code dalam game. Biasanya, itu adalah penting bagi programmer untuk dapat
mengekspos fungsi baru atau kelas yang dengan mudah ketika pembuat script
memintanya.
d) Re-Entrancy (ikut serta ulang)
Fungsi ini sering berguna untuk
memanggil script menjadi diikutsertakan ulang. Mereka dapat berjalan untuk
sementara waktu, dan ketika anggaran waktu telah habis script akan dapat
ditunda. Ketika script selanjutnya mendapatkan beberapa waktu kembali, maka
akan dapat menjalankan kembali script yang ditunda sebelumnya.
Hal ini sering membantu untuk
membiarkan kontrol hasil script saat mencapai jeda normal. Kemudian sebuah
algoritma penjadwalan dapat memberikan lebih banyak waktu untuk meminimalisasi
penggunaan sumber daya.
Sebuah script untuk mengendalikan
sebuah karakter, misalnya, mungkin memiliki lima tahapan yang berbeda
(memeriksa situasi, memeriksa kesehatan, menentukan gerakan, rencana rute, dan
melaksanakan gerakan). Ini semua dapat dimasukkan dalam satu script yang
menghasilkan penyekat antara setiap bagian. Kemudian masing-masing akan
berjalan dengan setiap lima frame, dan beban dari eksekusi AI akan
didistribusikan.
Embedding
(penanaman)
Embedding berhubungan dengan
ekstensibilitas. Sebuah bahasa yang tertanam dirancang untuk dimasukkan ke
dalam program lain. Ketika kita menjalankan bahasa scripting dari workstation,
biasanya akan menjalankan program khusus untuk menafsirkan file source code.
Dalam game, sistem scripting perlu dikontrol dari dalam program utama. Game
yang menentukan jalannya script harus dijalankan dan harus dapat memberitahu
mesin terkait bahasa scripting yang cocok untuk memproses script tersebut.
· Bahasa Open Source
Banyak bahasa scripting game populer
yang dirilis di bawah lisensi open source. Software open-source dirilis di
bawah lisensi yang memberikan hak user untuk memasukkannya ke dalam perangkat
lunak mereka sendiri tanpa membayar biaya tambahan.
2.
GRAFIS
Bentuk
sederhana dari grafik komputer ada 2 yaitu ;
a. Grafik komputer 2D
Grafik
komputer 2D adalah sebuah generasi gambar digital berbasis komputer, yang
kebanyakan mengambil objek-objek dua dimensi (2D). Model Grafik 2D merupakan
kombinasi dari model geometri (juga disebut sebagai grafik vektor), gambar
digital (raster graphics), fungsi matematika, dan sebagainya. Komponen-komponen
ini dapat dimodifikasi dan dimanipulasi oleh transformasi geometri dua dimensi,
seperti translasi, rotasi, dan dilatasi.
Cara
yang paling mudah untuk membuat sebuah gambar 2D kompleks yaitu dimulai dengan
sebuah "canvas" kosong yang diisi dengan warna latar tertentu, yang
kemudian kita "draw", "paint", atau "paste" suatu
warna kedalamnya, dengan urutan-urutan tertentu. Intinya, kanvas tersebut
merupakan "frame buffer" atau bayangan dari layar komputer.
Model-model
yang digunakan pada disain grafis 2D biasanya tidak mendukung bentuk-bentuk
tiga-dimensi, atau fenomena yang bersifat tiga dimensi, seperti pencahayaan,
bayangan, pantulan, refraksi, dan sebagainya. Namun demikian, mereka dapat
membuat model berlapis-lapis (layer); nyata, translusen, dan transparan, yang
dapat ditumpuk dalam urutan tertentu. Urutan tersebut biasanya didefinisikan
dengan angka (kedalaman lapisan, atau jarak dari si penglihat).
Banyak
antarmuka grafis atau yang kita kenal dengan GUI (Grapical User Interface) yang
berbasiskan model grafis 2D. Software-software yang mendukung GUI dapat
menciptakan "keadaan visual" dalam berinteraksi dengan komputer,
sehingga para pengguna tidak selalu harus melihat tulisan. Grafik 2D juga
penting bagi kendali peralatan-peralatan semacam printer, plotter, shredder,
dan sebagainya. Mereka juga digunakan pada beberapa video dan games sederhana
seperti solitaire, chess, atau mahjong.
b.
Grafik Komputer 3D
Grafik
3D merupakan perkembangan dari grafik 2D. Didalam grafika komputer, 3D merupakan
bentuk grafik yang menggunakan representasi data geometri tiga dimensi.
Suatu
objek rangka 3D apabila disinari dari arah tertentu akan membentuk bayangan
pada permukaan gambar.
Proses
pembuatan grafik komputer 3D dapat dibagi ke dalam tiga fase, yaitu 3D modeling
yang mendeskripsikan bentuk dari sebuah objek, layout dan animation yang
mendeskripsikan gerakan dan tata letak sebuah objek, dan 3D rendering yang
memproduksi image dari objek tersebut.
Istilah
atau Pengertian Grafik 3D adalah sebuah gambar,garis,lengkungan,dan sebagainya
yang memiliki titik-titik yang menghubungkan menjadi sebuah bentuk 3D. Di dalam
dunia game, 3D secara umum merujuk pada kemampuan dari sebuah video card
(link). Saat ini video card menggunakan variasi dari instruksi-instruksi yang
ditanamkan dalam video card itu sendiri (bukan berasal dari software) untuk
mencapai hasil grafik yang lebih realistis dalam memainkan game komputer.
Sumber :
http://rikaayuputrik.blogspot.co.id/2016/01/pemodelan-grafis-untuk-game-2d3d.html
http://mprasetyon.blogspot.co.id/2018/03/review-proses-pembuatan-game.html
http://mprasetyon.blogspot.co.id/2018/03/review-proses-pembuatan-game.html
Review Pembuatan Game
23:19
softskill