Thursday, 7 July 2016

Manusia dan Penderitaan





Manusia dan Penderitaan

PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan .Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan ada tingkatannya  yaitu berat dan ringan, namun peranan kita sebagai individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa atau kejadian yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi individu lainnya . Suatu penderitaan bisa menjadi kekuatan  bangkit bagi seseorang atau sebagai memulai langkah awal untuk mencapai kenikmatan,kebahagiaan, dan tujuann individu.

SIKSAAN
Siksaan terdapat 2 bagian yaitu siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami individu/seseorang, timbullah penderitaan tersebut. Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan/bingung untuk memilih, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seseorang jika pilihan tersebut sangatlah sulit untuk diambil dikarenakan setiap keputusan mempunyai resiko tersendiri. Contohnya : Teman kita mengajak bermain yang telah lama tidak bertemu namun disaat yang bersamaan orang tua ingin mengajak kita jalan-jalan bersama untuk menghabiskan waktu keluarga dan dengan saudara kita  ya.  Akibat dari kebimbangan seseorang/individu berada dalam keadaan yang tidak menentu/ keadaan yang sulit dipilih, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya atau yang tidak bisa membuat pilihan tersebut masalah bimbangan akan lama dialami,sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputuan,sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi. Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi  atau kita kekurangan sesuatu yang sangat penting dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.

PHOBIA
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu di besar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problem/masalah psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukkan sebelum phobianya akan hilang.
Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya/masalahnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli-ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah

KEKALUTAN MENTAL
Penderita kekalutan mental dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental, secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala- gejala kekalutan mental :
·        Pada jasmani sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung
·        Pada kejiwaannya seperti rasa cemas, ketakutan, patah hati, cemburu dan mudah marah

Kemudian ada Tahap-tahap gangguan kejiwaan
·        Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya
·        Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan
·        Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

Sebab-sebab kekalutan mental,
·        Kepribadian yang lemah, akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, karena kurangnya pendidikan mental khususnya untuk anak-anak hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan manghancurkan mentalnya.
·        Terjadinya konflik sosial budaya, akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya; orang pedesaan yang berat menyesuiakan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa jayanya dulu.
·        Cara pematangan batin, yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie



Penderitaan dan perjuangan

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati/konsenkuensi setiap manusia. Karena itu yang menentukan  kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau yang dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.


Penderitaan dan sebab-sebabnya
Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia. Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dengan alam sekitarnya.  Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan kunci untuk mengatasi penderitaan itu


Pengaruh penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.



















Manusia dan Penderitaan

PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan .Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan ada tingkatannya  yaitu berat dan ringan, namun peranan kita sebagai individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa atau kejadian yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi individu lainnya . Suatu penderitaan bisa menjadi kekuatan  bangkit bagi seseorang atau sebagai memulai langkah awal untuk mencapai kenikmatan,kebahagiaan, dan tujuann individu.

SIKSAAN
Siksaan terdapat 2 bagian yaitu siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami individu/seseorang, timbullah penderitaan tersebut. Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan/bingung untuk memilih, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seseorang jika pilihan tersebut sangatlah sulit untuk diambil dikarenakan setiap keputusan mempunyai resiko tersendiri. Contohnya : Teman kita mengajak bermain yang telah lama tidak bertemu namun disaat yang bersamaan orang tua ingin mengajak kita jalan-jalan bersama untuk menghabiskan waktu keluarga dan dengan saudara kita  ya.  Akibat dari kebimbangan seseorang/individu berada dalam keadaan yang tidak menentu/ keadaan yang sulit dipilih, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya atau yang tidak bisa membuat pilihan tersebut masalah bimbangan akan lama dialami,sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputuan,sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi. Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi  atau kita kekurangan sesuatu yang sangat penting dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.

PHOBIA
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu di besar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problem/masalah psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukkan sebelum phobianya akan hilang.
Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya/masalahnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli-ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah

KEKALUTAN MENTAL
Penderita kekalutan mental dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental, secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala- gejala kekalutan mental :
·        Pada jasmani sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung
·        Pada kejiwaannya seperti rasa cemas, ketakutan, patah hati, cemburu dan mudah marah

Kemudian ada Tahap-tahap gangguan kejiwaan
·        Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya
·        Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan
·        Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

Sebab-sebab kekalutan mental,
·        Kepribadian yang lemah, akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, karena kurangnya pendidikan mental khususnya untuk anak-anak hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan manghancurkan mentalnya.
·        Terjadinya konflik sosial budaya, akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya; orang pedesaan yang berat menyesuiakan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa jayanya dulu.
·        Cara pematangan batin, yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie



Penderitaan dan perjuangan

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati/konsenkuensi setiap manusia. Karena itu yang menentukan  kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau yang dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.


Penderitaan dan sebab-sebabnya
Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia. Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dengan alam sekitarnya.  Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan kunci untuk mengatasi penderitaan itu


Pengaruh penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.



















Manusia dan Penderitaan

PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan .Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan ada tingkatannya  yaitu berat dan ringan, namun peranan kita sebagai individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa atau kejadian yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi individu lainnya . Suatu penderitaan bisa menjadi kekuatan  bangkit bagi seseorang atau sebagai memulai langkah awal untuk mencapai kenikmatan,kebahagiaan, dan tujuann individu.

SIKSAAN
Siksaan terdapat 2 bagian yaitu siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami individu/seseorang, timbullah penderitaan tersebut. Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan/bingung untuk memilih, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seseorang jika pilihan tersebut sangatlah sulit untuk diambil dikarenakan setiap keputusan mempunyai resiko tersendiri. Contohnya : Teman kita mengajak bermain yang telah lama tidak bertemu namun disaat yang bersamaan orang tua ingin mengajak kita jalan-jalan bersama untuk menghabiskan waktu keluarga dan dengan saudara kita  ya.Akibat dari kebimbangan seseorang/individu berada dalam keadaan yang tidak menentu/ keadaan yang sulit dipilih, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya atau yang tidak bisa membuat pilihan tersebut masalah bimbangan akan lama dialami,sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputuan,sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi. Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi  atau kita kekurangan sesuatu yang sangat penting dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.

PHOBIA
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu di besar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problem/masalah psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukkan sebelum phobianya akan hilang.
Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya/masalahnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli-ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah

KEKALUTAN MENTAL
Penderita kekalutan mental dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental, secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala- gejala kekalutan mental :
  • ·        Pada jasmani sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung
  • ·        Pada kejiwaannya seperti rasa cemas, ketakutan, patah hati, cemburu dan mudah marah

Kemudian ada Tahap-tahap gangguan kejiwaan
  • ·        Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya
  • ·        Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan
  • ·        Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

Sebab-sebab kekalutan mental,
·        Kepribadian yang lemah, akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, karena kurangnya pendidikan mental khususnya untuk anak-anak hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan manghancurkan mentalnya.
·        Terjadinya konflik sosial budaya, akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya; orang pedesaan yang berat menyesuiakan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa jayanya dulu.
·        Cara pematangan batin, yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie



Penderitaan dan perjuangan

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati/konsenkuensi setiap manusia. Karena itu yang menentukan  kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau yang dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.


Penderitaan dan sebab-sebabnya
Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia. Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dengan alam sekitarnya.  Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan kunci untuk mengatasi penderitaan itu


Pengaruh penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.

















About the Author

Renvil Naufal Nafaro

Author & Editor

Biasakan untuk copy paste sertakan sumber

Post a Comment

 
Welcome to my blog © 2015 - Designed by Renvil and